Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Dua Satu

Hari ini, 21 Desember 2021... I hope it can be our 2nd Anniversary. Tapi nyatanya tidak. Jujur, aku masih seringkali menangis dalam diamku. Seringkali aku masih merasa ini tidak nyata. Namun, setiap melihat putri kecilku, aku tersadar ini adalah nyata. Izinkan ini yang terakhir aku menuliskan mengenai hari ini.. tiga tahun yang lalu... Seorang sahabat mengenalkanku padamu. Tapi entah, saat bertemu denganmu, aku merasakan sesuatu hal yang berbeda. Aku melihat kau sebagai sosok yang apa adanya. Bercerita dengan tulus. Aku tidak pernah bertemu dan merasakan kenyamanan itu kembali darinya. Dia adalah laki-laki pertama yang "berani" datang kerumahku, bertemu orang tuaku, minta izin pada orang tuaku untuk mengajakku pergi. Dia laki-laki pertama yang membuatku merasa seperti, akhirnya aku menemukannya. Hingga waktu berjalan, dia mengatakan ingin melamarku dan mengajakku menikah tahun ini. Aku pastikan bahwa ini tidak main-main. Benar saja, ia melamarku. Ia membawa keluarganya ke rum...

Dear Diandra..

Dear Diandra,  Mama Teringat kata-kata seorang sahabat : "Jika Tuhan saja bisa memberikan kebahagiaan pada manusia yang ingkar janji padaNya, tentu Tuhan juga bisa memberikan kebahagiaan lebih pada manusia yang berada di jalanNya". Yakini saja, Tuhan tidak pernah tidur.  Yakini saja, keadilan yang Tuhan berikan, bukan perkara yang jahat akan mendapat balasannya. Bukan itu. Melainkan keadilannya adalah bagaimana ia memberikan kita kebahagiaan dan keberkahan atas rasa sakit, rasa sabar, dan rasa ikhlas saat kita menjalani ujian dariNya. Mari kita ingat sama-sama, ya nak. Segala yang menurut kita tidak baik, bisa jadi menurut Allah ini adalah yang terbaik. Allah sayang sama kita. Takdir terbaik yang Allah beri untuk kita adalah takdir yang sedang kita jalani saat ini. Mama sayang Andra. Tak terhitung rasa cinta dan sayang mama untuk Andra. Jangan pernah takut hadapi apapun yang ada di depanmu, nak. Karena ada mama disini, mama ada disamping Andra. 

Esok

Dear Diandra, Jika Diandra baca ini mama cuma ingin Diandra tahu...  Nak, kalau Andra tanya apakah mama sayang sama Ayah? apakah selama hidup dengan Ayah mama merasa bahagia? apakah selama dengan Ayah mama merasa hidup mama lebih lengkap? Jawabannya "iya", nak. Ayah laki-laki pertama yang berhasil membuat mama nyaman. Laki-laki pertama yang berhasil membuat mama merasa yakin untuk memutuskan menerima pinangan seorang laki-laki untuk menikah. Ayah laki-laki pertama yang berhasil membuat mama merasa bisa menjalani masa depan dengan seorang laki-laki.  Meski mungkin akhirnya, Ayah adalah laki-laki pertama yang menghancurkan hati mama paling dalam. Pengkhianatan seketika meruntuhkan semua keyakinan mama terhadap Ayah. Ayah berhasil menyembuhkan luka hati seorang perempuan. Di lain sisi, Ayah justru membuat luka paling dalam untuk mama. Esok, Ayah akan menyambut Hari Bahagia-nya, nak. Ayah akan menikahi perempuan itu. Terlebih lagi, seluruh keluarga Ayah yang sebelumnya terlihat e...

Desember

Dear Diandra, Nak, kamu tahu gak  kalau sekarang bulan Desember menjadi bulan yang memorable sekali untuk Mama. Di bulan Desember, hari lahir nenek dan tantemu. Bulan Desember juga Mama menikah dengan Ayahmu. Tapi bulan Desember kali ini menjadi Desember yang sangat berbeda untuk Mama, nak. Desember ini, Mama dan Ayah sudah tidak bersama. Bahkan yang lebih menyakitkan untuk Mama, di bulan Desember ini Ayah akan memulai hidup baru lagi dengan perempuan pilihannya, Nak. Hanya selisih 10 hari dari tanggal pernikahan Mama dan Ayah. Nak, Mama sekarang lagi merasa iri. Karena mama lihat di sosial media teman-teman Mama lagi banyak yang merayakan Anniversary pernikahan sama suaminya. Setiap lihat postingannya badan mama gemetar, Nak. Karena baru tahun lalu Mama dan Ayah merayakan 1 tahun Anniversary pernikahan. Dan tanpa Mama sangka itu ternyata menjadi Anniversary pernikahan pertama dan terakhir untuk Mama dan Ayah, nak. Karena di Desember berikutnya Ayah akan merayakan Anniversary denga...

To My Diandra

Dear Diandra, Kelak kamu besar, mama ngga tahu mama masih ada disamping Andra atau ngga. Harap mama, mama bisa terus ada disamping Diandra sampai Diandra nikah, punya suami, punya anak... Nak, mama menulis ini mama mau minta maaf. Mama minta maaf kalau mama selama jadi Ibunya Andra mama belum jadi Ibu yang baik untuk Andra. Mama minta maaf kalau mama juga ngga bisa berikan sosok Ayah seperti yang kita harapkan untuk Andra. Karena seandainya mama tahu hal ini yang akan terjadi, mama ga akan pilih jalan ini, Nak. Andra sayang,  Saat Andra membaca ini kelak, yang Andra perlu tahu Mama sayang sekali sama Andra. Ada atau tidak ada mama, mama akan selalu disamping Andra. Jagain Andra. Mungkin Andra tumbuh tanpa ada sosok Ayah yang selalu ada setiap hari bersama Andra. Tapi Andra harus inget, Andra punya Mama, Enin, Aki, Tante Ina, Mamang Iyan, Tante Nurul, Tante Ayi, dan banyak sahabat-sahabat Mama lain yang sayang juga sama Andra. Jadi Andra jangan pernah ngerasa sendirian ya, Nak. Nak,...

Menjadi Nyata

Sebuah tulisan sebelum postingan ini adalah tulisan keresahan ku saat itu. Aku merasa instingku begitu kuat, disertai petunjuk2 kecil yang selalu datang. 2 September 2021, kami resmi berpisah secara hukum. Ya, semua berjalan begitu cepat, seolah aku tidak diberikan jeda sedikit untuk bernapas. Bukti itu terpampang nyata, semua berjalan selama satu tahun lebih. Aku tidak menyangka. Bahkan setelah nya, aku dan anakku bukanlah orang yang dipilih untuk 'dipertahankan' meski hati sudah berusaha memaafkan dan menerima. Sakit. Hancur. Pedih. Beberapa detik sebelumnya bahkan, kami masih baik2 saja. Masih terlontar kata sayang, perhatian. Seminggu sebelumnya kami masih membahas bahwa fokus kami adalah mencapai impian keluarga kami, memiliki rumah, hidup bahagia dengan anak-anak. Seyakin itu aku terhadap kita. Seketika hancur, dalam hitungan detik. Bahkan kata2 cinta dan sayang seketika diucapkan bahwa selama ini hanyalah kebohongan, semua itu tidak ada.  Bagaimana hancurnya diri ini. Be...

Insting (?)

 Jakarta, 12 Oktober 2020, 02.49 Dimana wanita itu terbangun dari tidurnya. Pikirannya tetiba berkelana, entah untuk keberapa kalinya ia merasa seperti dirinya sadar bahwa ia tengah di bohongi oleh pasangannya. Tapi sayangnya, ia tidak punya keberanian untuk mencari tahu apa yang tengah ia rasakan. Mengapa? Ya, ia trauma. Ia takut bahwa ketika ia mencari tahu dan menemukan sesuatu yang menyakiti hatinya membuatnya terganggu pikirannya dan ia tak bisa melakukan apapun. Ia begitu serba salah.  Banyak hal yang membuat ia merasa curiga. Namun, ia selalu berusaha untuk percaya pada pasangannya. Ia tidak bisa meninggalkannya begitu saja.  Ya, ia harus menjaga komitmen yang sudah ia genggam. Ia sadar, sepertinya orang-orang terdekatnya mengetahui dan merasa bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. Meski ia tidak pernah terang-terangan bercerita pada siapapun, termasuk mereka. Wanita itu seringkali merasa apakah masalah ini ada di dalam dirinya? Ataukah memang ia harus mempercayai i...