Langsung ke konten utama

Desember

Dear Diandra,

Nak, kamu tahu gak  kalau sekarang bulan Desember menjadi bulan yang memorable sekali untuk Mama.

Di bulan Desember, hari lahir nenek dan tantemu. Bulan Desember juga Mama menikah dengan Ayahmu.

Tapi bulan Desember kali ini menjadi Desember yang sangat berbeda untuk Mama, nak. Desember ini, Mama dan Ayah sudah tidak bersama. Bahkan yang lebih menyakitkan untuk Mama, di bulan Desember ini Ayah akan memulai hidup baru lagi dengan perempuan pilihannya, Nak. Hanya selisih 10 hari dari tanggal pernikahan Mama dan Ayah.

Nak, Mama sekarang lagi merasa iri. Karena mama lihat di sosial media teman-teman Mama lagi banyak yang merayakan Anniversary pernikahan sama suaminya. Setiap lihat postingannya badan mama gemetar, Nak. Karena baru tahun lalu Mama dan Ayah merayakan 1 tahun Anniversary pernikahan. Dan tanpa Mama sangka itu ternyata menjadi Anniversary pernikahan pertama dan terakhir untuk Mama dan Ayah, nak. Karena di Desember berikutnya Ayah akan merayakan Anniversary dengan perempuan lain. Sudah bukan dengan Mama lagi.

Semua berlalu begitu cepat untuk Mama, Nak. Tahun 2021 ini menjadi tahun yang penuh "kejutan" untuk Mama. Di balik apapun yang terjadi, Mama hanya meyakini bahwa ini semua adalah jalan terbaik dari Allah untuk Mama.

Andra sayang, kamu tahu pegangan hidup Mama apa nak? Surat Al Insyirah ayat 5-6 dan Al Baqarah ayat 216.

Semoga 2 surat tersebut bisa jadi salah satu pengangan hidup Andra selanjutnya ya sayang.

Andra sayang, Andra harus selalu ingat kalau doa mama akan selalu menyertai Andra dimanapun Andra berada. Mama selalu ada disamping Andra, mendukung Andra, dan berjuang untuk Andra.

Nak, pesan mama : kita memang hidup butuh uang, tapi jangan sampai harga diri kita bisa dibeli dengan uang. Adab, norma, etika, hak, kebenaran, dan harga diri tetap harus dipatuhi dan diperjuangkan, Nak. Karena itu yang menentukan kualitas diri kita seperti apa. Dan itu juga bisa jadi ladang pahala untuk kita karena kita sudah berusaha untuk tidak dzolim pada orang lain.

Nak, hargai orang lain ya, sekecil apapun. Ga boleh dzolim sama orang ya nak. Nanti Allah marah. Karena doa orang yg didzolimi akan diijabah sama Allah sayang.

Kalau ada yang jahat dan dzolim sama Andra, Andra boleh ungkapin perasaan Andra ke orang itu. Tapi tidak usah dibalas lagi dengan sikap yang sama ya, nak. Cukup pergi menjauh, biar Allah yang bekerja.

Andra sayang, besar harap Mama, untuk Andra kelak bisa baca tulisan Mama.

Andra, mau serapih apapun kebohongan dan manipulasi, kebenaran akan tetap menemukan jalannya sendiri. 

Mama yakin Andra kelak bisa memahami itu.

Salam sayang dari Mama, Nak

 

I love you, Diandra.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anakku..

Dear, kakak Andra. Izinkan mama menulis sebuah tulisan yang mama harap kelak kakak bisa baca dan tersampaikan apa yang mama mau bilang ke kakak. Kakak, selamat bertambah usia. Tak terasa sudah 4 tahun lalu kita sama-sama berjuang untuk kakak bisa melihat dunia. Semua suka duka sudah kita lalui 4 tahun ini.  Teringat memori saat pertama kali melihat kakak terlahir ke dunia, lalu perlahan kakak tumbuh besar hingga tak terasa usia kakak tahun ini menginjak 4 tahun. Kakak, terima kasih sudah hadir di dunia ini. Terima kasih sudah menjadi anak mama. Setiap bicara dengan kakak, mama gak bisa terlepas dari kata maaf maaf dan maaf. Maaf mama belum bisa memberikan kakak sebuah keluarga yang utuh untuk kakak. Mama hanya bisa mengusahakan sebuah kasih sayang yang utuh untuk kakak. Begitu banyak hal yang sangat mama syukuri karena punya kakak di hidup mama. O iya kakak, tahun ini kakak sudah mulai bersekolah. Kakak minta sekolah sama mama. Saat mama trial, ternyata kakak nyaman belajar dan raj...

Untukmu, Perempuan Itu..

Lihatlah aku sekarang. Aku tidak datang untuk siapa-siapa, hanya untuk anakku. Tapi tetap, aku hadir dengan tenang, percaya diri, dan utuh. Aku tidak datang untuk bersaing, karena aku tidak butuh pembuktian. Aku sudah menang saat aku memilih menjadi ibu yang penuh kasih dan tetap menjaga martabatku. Kau mungkin mengamatiku diam-diam, tapi yang kau lihat bukan perempuan lemah yang pernah disakiti. Yang kau lihat adalah aku—yang tetap berdiri kuat, yang tahu batas, yang tahu cara mencintai tanpa harus merebut. Aku tidak iri, tidak ingin kembali, dan tidak menyimpan luka yang membuatku rendah. Aku tahu posisiku, dan aku nyaman di dalamnya. Aku tidak mengambil apa pun darimu, karena aku tidak butuh apa yang kamu punya. Aku sudah punya cukup: diriku sendiri dan anakku—dan itu tak ternilai. Dari aku, Ibu yang sangat mencintai anaknya.

Untuk Diriku yang Terluka, Tapi Tak Terkalahkan

Aku tahu rasanya disisihkan. Melihat mereka yang mengkhianatiku malah tertawa bahagia, hidup berkelimpahan, dan anakku ikut tersenyum saat dirangkul oleh orang yang dulu menghancurkan rumahku. Sakit itu nyata. Aku tidak akan pura-pura kuat. Tapi aku juga tidak akan tenggelam dalam luka yang mereka tinggalkan. Karena aku tahu... aku bukan orang yang lari. Aku adalah orang yang tetap tinggal saat badai datang. Aku adalah ibu yang tetap berdiri, bahkan saat dunia menganggapku tidak cukup. Mereka mungkin merasa menang. Mereka mungkin merasa berhasil mendapatkan yang mereka mau. Tapi aku tahu, cinta sejati bukan yang datang saat nyaman, tapi yang tetap tinggal saat sulit. Anakku, jika suatu hari kamu membaca ini, ketahuilah: aku tidak sempurna. Tapi aku memilih diam dan berjuang, bukan karena lemah, melainkan karena aku ingin kamu tumbuh dalam cinta, bukan kebencian. Kalau kamu tertawa saat bersama ayahmu, aku tidak akan cemburu. Karena bahagiaku bukan dari siapa yang...