Hari ini, 21 Desember 2021...
I hope it can be our 2nd Anniversary. Tapi nyatanya tidak.
Jujur, aku masih seringkali menangis dalam diamku. Seringkali aku masih merasa ini tidak nyata.
Namun, setiap melihat putri kecilku, aku tersadar ini adalah nyata.
Izinkan ini yang terakhir aku menuliskan mengenai hari ini.. tiga tahun yang lalu...
Seorang sahabat mengenalkanku padamu. Tapi entah, saat bertemu denganmu, aku merasakan sesuatu hal yang berbeda. Aku melihat kau sebagai sosok yang apa adanya. Bercerita dengan tulus. Aku tidak pernah bertemu dan merasakan kenyamanan itu kembali darinya.
Dia adalah laki-laki pertama yang "berani" datang kerumahku, bertemu orang tuaku, minta izin pada orang tuaku untuk mengajakku pergi. Dia laki-laki pertama yang membuatku merasa seperti, akhirnya aku menemukannya. Hingga waktu berjalan, dia mengatakan ingin melamarku dan mengajakku menikah tahun ini. Aku pastikan bahwa ini tidak main-main. Benar saja, ia melamarku. Ia membawa keluarganya ke rumahku. Saat itu aku masih merasa tidak percaya. Aku dilamar.
21 Desember 2019 adalah tanggal yang diputuskan untuk pernikahan kita.
Setelahnya, kami pergi untuk berbulan madu.
Tuhan, aku merasa bahagia sekali saat itu.
Hingga 2 bulan kemudian Tuhan menitipkan malaikat kecil di rahimku. Semakin aku merasa tidak percaya Tuhan memberikan anugrah yang bertubi-tubi saat itu.
Dalam menjalani hari-hariku sebagai seorang istri saat itu, aku menerapkan bahwa keluarga adalah prioritasku. Suamiku dan anakku. Selalu berusaha menjalankan tugas istri sebagaimana perintah agama.
Hingga hari itu, saat aku memutuskan pergi adalah hari dimana kamu menginginkan aku untuk pergi. Hari dimana kamu mengatakan bahwa kamu sangat mencintai perempuan itu. Hari dimana kamu sama sekali tidak mau kehilangannya, meski ada sosok malaikat kecil yang sudah ada diantara kita.
Aku mundur. Aku merelakan Dia yang selama ini aku hormati dan aku sayangi untuk menjemput kebahagiaannya.
Hari ini, Dua Satu adalah tinggal sebuah kenangan. Sesekali akan aku tengok, namun tidak akan pernah aku hampiri lagi.
Dua Satu telah mengantarkanku bertemu malaikat kecilku. Dua Satu telah menjadi pembelajaran terbesar dalam hidupku. Dua Satu juga telah menyadarkanku untuk kembali pada jalan Tuhan.
You broke my heart, but you made me love myself with all the pieces.
Thank you for the journey.
Komentar
Posting Komentar