Langsung ke konten utama

Esok

Dear Diandra,

Jika Diandra baca ini mama cuma ingin Diandra tahu... 

Nak, kalau Andra tanya apakah mama sayang sama Ayah? apakah selama hidup dengan Ayah mama merasa bahagia? apakah selama dengan Ayah mama merasa hidup mama lebih lengkap? Jawabannya "iya", nak. Ayah laki-laki pertama yang berhasil membuat mama nyaman. Laki-laki pertama yang berhasil membuat mama merasa yakin untuk memutuskan menerima pinangan seorang laki-laki untuk menikah. Ayah laki-laki pertama yang berhasil membuat mama merasa bisa menjalani masa depan dengan seorang laki-laki. 

Meski mungkin akhirnya, Ayah adalah laki-laki pertama yang menghancurkan hati mama paling dalam.

Pengkhianatan seketika meruntuhkan semua keyakinan mama terhadap Ayah. Ayah berhasil menyembuhkan luka hati seorang perempuan. Di lain sisi, Ayah justru membuat luka paling dalam untuk mama.

Esok, Ayah akan menyambut Hari Bahagia-nya, nak. Ayah akan menikahi perempuan itu. Terlebih lagi, seluruh keluarga Ayah yang sebelumnya terlihat empati dan mendukung mama, pada hari itu akan hadir semua dengan penuh bahagia tanpa terkecuali nak.

Ada rasa sakit dan hancur di hati mama. Hancur sekali rasanya nak. Mama tidak pernah merasakan pengkhianatan begitu dahsyatnya seperti ini. Tapi mama juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mama hanya meyakini bahwa Allah tidak pernah tidur. Allah akan membalas semua ini dengan seadil-adilnya.Hanya itu yang ada di dalam pikiran Mama saat ini.

Mama hanya berusaha untuk jujur pada perasaan mama dengan mama menulis ini. Tidak ada maksud apapun. Semoga, suatu hari Andra bisa baca tulisan mama dengan bijak.

I love u, Diandra.

Salam,


Mama


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anakku..

Dear, kakak Andra. Izinkan mama menulis sebuah tulisan yang mama harap kelak kakak bisa baca dan tersampaikan apa yang mama mau bilang ke kakak. Kakak, selamat bertambah usia. Tak terasa sudah 4 tahun lalu kita sama-sama berjuang untuk kakak bisa melihat dunia. Semua suka duka sudah kita lalui 4 tahun ini.  Teringat memori saat pertama kali melihat kakak terlahir ke dunia, lalu perlahan kakak tumbuh besar hingga tak terasa usia kakak tahun ini menginjak 4 tahun. Kakak, terima kasih sudah hadir di dunia ini. Terima kasih sudah menjadi anak mama. Setiap bicara dengan kakak, mama gak bisa terlepas dari kata maaf maaf dan maaf. Maaf mama belum bisa memberikan kakak sebuah keluarga yang utuh untuk kakak. Mama hanya bisa mengusahakan sebuah kasih sayang yang utuh untuk kakak. Begitu banyak hal yang sangat mama syukuri karena punya kakak di hidup mama. O iya kakak, tahun ini kakak sudah mulai bersekolah. Kakak minta sekolah sama mama. Saat mama trial, ternyata kakak nyaman belajar dan raj...

Untukmu, Perempuan Itu..

Lihatlah aku sekarang. Aku tidak datang untuk siapa-siapa, hanya untuk anakku. Tapi tetap, aku hadir dengan tenang, percaya diri, dan utuh. Aku tidak datang untuk bersaing, karena aku tidak butuh pembuktian. Aku sudah menang saat aku memilih menjadi ibu yang penuh kasih dan tetap menjaga martabatku. Kau mungkin mengamatiku diam-diam, tapi yang kau lihat bukan perempuan lemah yang pernah disakiti. Yang kau lihat adalah aku—yang tetap berdiri kuat, yang tahu batas, yang tahu cara mencintai tanpa harus merebut. Aku tidak iri, tidak ingin kembali, dan tidak menyimpan luka yang membuatku rendah. Aku tahu posisiku, dan aku nyaman di dalamnya. Aku tidak mengambil apa pun darimu, karena aku tidak butuh apa yang kamu punya. Aku sudah punya cukup: diriku sendiri dan anakku—dan itu tak ternilai. Dari aku, Ibu yang sangat mencintai anaknya.

Untuk Diriku yang Terluka, Tapi Tak Terkalahkan

Aku tahu rasanya disisihkan. Melihat mereka yang mengkhianatiku malah tertawa bahagia, hidup berkelimpahan, dan anakku ikut tersenyum saat dirangkul oleh orang yang dulu menghancurkan rumahku. Sakit itu nyata. Aku tidak akan pura-pura kuat. Tapi aku juga tidak akan tenggelam dalam luka yang mereka tinggalkan. Karena aku tahu... aku bukan orang yang lari. Aku adalah orang yang tetap tinggal saat badai datang. Aku adalah ibu yang tetap berdiri, bahkan saat dunia menganggapku tidak cukup. Mereka mungkin merasa menang. Mereka mungkin merasa berhasil mendapatkan yang mereka mau. Tapi aku tahu, cinta sejati bukan yang datang saat nyaman, tapi yang tetap tinggal saat sulit. Anakku, jika suatu hari kamu membaca ini, ketahuilah: aku tidak sempurna. Tapi aku memilih diam dan berjuang, bukan karena lemah, melainkan karena aku ingin kamu tumbuh dalam cinta, bukan kebencian. Kalau kamu tertawa saat bersama ayahmu, aku tidak akan cemburu. Karena bahagiaku bukan dari siapa yang...