Langkahku tenang di pasir yang basah..
Tangan kecil buah hatiku menggenggam erat jemariku.
Lelaki yang dulu kupanggil suami, menggenggam tangan anak yang sama.
Di belakangku, kau melangkah…
Kau boleh ada di sana, tapi tak pernah akan sejajar.
Karena cinta yang sejati tak lahir dari luka orang lain.
Dan aku… tetap ibu dari cahaya kecil ini—yang tahu siapa pelindung, siapa pendamping, dan siapa bayang-bayang
Komentar
Posting Komentar