Sedetik lalu aku sampai di tempat itu.
Tempat dimana kau memberikan sebuah kejutan kecil untukku.
Tepat, satu tahun yang lalu...
Di jam yang sama, tempat yang sama, dengan suasana yang tak berubah..
Aku duduk, terdiam.
Setahun lalu, aku bertemu denganmu ditengah puncaknya rasa rindu.
Saat ini, aku menikmati kesendirianku.
Ah tidak. Aku tidak sendiri.
Aku bersama secangkir kopi hangat yang menemaniku.
Teringat kembali jejak memori yang telah cukup lama aku abaikan.
Ah Tuhan, tolong jangan bagkitkan rasa itu lagi.
Niatku bukan untuk mengingat tentangnya.
Niatku kesini hanya untuk menikmati kesendirianku...
Menikmati cerita perjalan hidupku yang sudah kulalui selama satu tahun terakhir.
Menikmati segala kenangan indah yang selama ini aku lupakan.
Menikmati rasa sakit yang telah lama aku abaikan.
Dingin...
Semakin dingin secangkir kopi yang kuminum.
Kehangatannya perlahan pudar.
Manis. Hambar. Dan semakin pahit.
Hingga tersisa butiran ampas.
Kutatap ke depan.
Berbicaraku dalam hati,
Yang sudah habis biarlah, tak perlu kau sesali bahwa kau yang telah menghabiskannya.
Lupakan ampasnya, pesanlah dengan yang baru.
Hei, kau dan kisah kitalah secangkir kopi itu...
Ya, saat itu...
Komentar
Posting Komentar