Langsung ke konten utama

Wanita dan cemburunya



Kata orang butuh kekuatan dan jiwa besar yang ekstra supaya kita bisa menerima kehadiran mantan dalam hidup kekasih kita.

Inginnya hati, kita dan pasangan hidup "bersih" tanpa ada bayang-bayang masa lalu yang mengganggu. Entah tentang urusan apapun itu. Biar ujian hidup datang, yang penting ga soal masa lalu deh.. inginnya hati dan ego seperti itu.

Tapi apa daya, kita manusia. makhluk sosial. Hidup tidak hanya menggunakan pikiran , tapi juga hati.
Bagaimana kita tetap harus saling membantu untuk kondisi apapun, tidak terkecuali pada seorang mantan.

Mengapa kata mantan terasa begitu sensitif di telinga? Kita semua juga pasti sudah tahu alasannya. Karena mereka memiliki sebuah kenangan dan perjalanan tersendiri dalam hati kita. Mereka pernah singgah di hati kita. Meski jalan takdir pada akhirnya mengarahkan mereka untuk pergi dari kehidupan kita.

Pun, jika kondisinya di balik, kita juga adalah seorang mantan dari seorang mantan.. Namun  rasa hati, tak pernah ada sekalipun diri mengusik atau memohon pertolongan apapun pada mantan. Semua dihadapi dan diselesaikan sendiri.


Untuk kekasihku dan mantannya,
Aku tidak peduli dengan masa lalu yang telah kalian lalui,
Aku menghargai semua kejujuran dan keterbukaan yang telah kau berikan,
Aku hanya mohon satu, bisakah kalian berhenti untuk saling berkomunikasi?
Satu cara di hentikan, kalian menemukan cara yang lain.
Jika masalah kalian belum selesai, mengapa kalian berani untuk saling memulai dengan yang lain?


Bisakah kalian membuat hidup saling tenang satu sama lain?
Aku tahu hidup harus memakai hati, tapi bisakah hati tidak digunakan pada hal yang pasanganmu tidak suka?


Jakarta, 13 Januari 2020
Mewakili isi hati dari seorang perempuan yang gundah di tengah pekerjaannya.
Istigfarlah, kamu kuat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anakku..

Dear, kakak Andra. Izinkan mama menulis sebuah tulisan yang mama harap kelak kakak bisa baca dan tersampaikan apa yang mama mau bilang ke kakak. Kakak, selamat bertambah usia. Tak terasa sudah 4 tahun lalu kita sama-sama berjuang untuk kakak bisa melihat dunia. Semua suka duka sudah kita lalui 4 tahun ini.  Teringat memori saat pertama kali melihat kakak terlahir ke dunia, lalu perlahan kakak tumbuh besar hingga tak terasa usia kakak tahun ini menginjak 4 tahun. Kakak, terima kasih sudah hadir di dunia ini. Terima kasih sudah menjadi anak mama. Setiap bicara dengan kakak, mama gak bisa terlepas dari kata maaf maaf dan maaf. Maaf mama belum bisa memberikan kakak sebuah keluarga yang utuh untuk kakak. Mama hanya bisa mengusahakan sebuah kasih sayang yang utuh untuk kakak. Begitu banyak hal yang sangat mama syukuri karena punya kakak di hidup mama. O iya kakak, tahun ini kakak sudah mulai bersekolah. Kakak minta sekolah sama mama. Saat mama trial, ternyata kakak nyaman belajar dan raj...

Untukmu, Perempuan Itu..

Lihatlah aku sekarang. Aku tidak datang untuk siapa-siapa, hanya untuk anakku. Tapi tetap, aku hadir dengan tenang, percaya diri, dan utuh. Aku tidak datang untuk bersaing, karena aku tidak butuh pembuktian. Aku sudah menang saat aku memilih menjadi ibu yang penuh kasih dan tetap menjaga martabatku. Kau mungkin mengamatiku diam-diam, tapi yang kau lihat bukan perempuan lemah yang pernah disakiti. Yang kau lihat adalah aku—yang tetap berdiri kuat, yang tahu batas, yang tahu cara mencintai tanpa harus merebut. Aku tidak iri, tidak ingin kembali, dan tidak menyimpan luka yang membuatku rendah. Aku tahu posisiku, dan aku nyaman di dalamnya. Aku tidak mengambil apa pun darimu, karena aku tidak butuh apa yang kamu punya. Aku sudah punya cukup: diriku sendiri dan anakku—dan itu tak ternilai. Dari aku, Ibu yang sangat mencintai anaknya.

Untuk Diriku yang Terluka, Tapi Tak Terkalahkan

Aku tahu rasanya disisihkan. Melihat mereka yang mengkhianatiku malah tertawa bahagia, hidup berkelimpahan, dan anakku ikut tersenyum saat dirangkul oleh orang yang dulu menghancurkan rumahku. Sakit itu nyata. Aku tidak akan pura-pura kuat. Tapi aku juga tidak akan tenggelam dalam luka yang mereka tinggalkan. Karena aku tahu... aku bukan orang yang lari. Aku adalah orang yang tetap tinggal saat badai datang. Aku adalah ibu yang tetap berdiri, bahkan saat dunia menganggapku tidak cukup. Mereka mungkin merasa menang. Mereka mungkin merasa berhasil mendapatkan yang mereka mau. Tapi aku tahu, cinta sejati bukan yang datang saat nyaman, tapi yang tetap tinggal saat sulit. Anakku, jika suatu hari kamu membaca ini, ketahuilah: aku tidak sempurna. Tapi aku memilih diam dan berjuang, bukan karena lemah, melainkan karena aku ingin kamu tumbuh dalam cinta, bukan kebencian. Kalau kamu tertawa saat bersama ayahmu, aku tidak akan cemburu. Karena bahagiaku bukan dari siapa yang...