Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Hanya Segores Cerita Senja

Terdengarku dalam ceritamu sahabat Ceritamu tentang kisahmu Kisahmu dengan ia yang kau sayang... Di temani senja kita berbincang, "Aku meninggalkannya, meninggalkan ia yang sudah menemaniku... Menemaniku selama lebih dari tiga tahun lamanya". Aku tersentak."Kau serius? Mengapa kau melakukan itu? bagaimana dengan ia? Dengan perasaannya?" "Aku tak tahu. Yang kurasakan hanya semakin meragu hati ini untuk terus menjalani kisah dengannya. Meski hati ini masih sangat menyayanginya. Tapi jika terus bersama, hanya akan ada hati yang tersakiti. Ia berhak mendapatkan yang lebih baik lagi", jelasnya. "Klise", sentakku. "Apa kau sudah ada yang lain hah? Sudah adakah? Apa yang kau jelaskan padanya? Terimakan ia?", cecarku padanya. "Aku sudah berusaha semaksimal yang aku bisa. Tapi hati ini terus mengatakan bahwa aku harus meninggalkannya. Ya, aku tidak tahu. Tapi benar adanya, aku merasakan tatapan lain yang seharusnya kudapatkan...

Jejak yang Tak Terekam

Sedetik lalu aku sampai di tempat itu. Tempat dimana kau memberikan sebuah kejutan kecil untukku. Tepat, satu tahun yang lalu... Di jam yang sama, tempat yang sama, dengan suasana yang tak berubah.. Aku duduk, terdiam. Setahun lalu, aku bertemu denganmu ditengah puncaknya rasa rindu. Saat ini, aku menikmati kesendirianku. Ah tidak. Aku tidak sendiri. Aku bersama secangkir kopi hangat yang menemaniku. Teringat kembali jejak memori yang telah cukup lama aku abaikan. Ah Tuhan, tolong jangan bagkitkan rasa itu lagi. Niatku bukan untuk mengingat tentangnya. Niatku kesini hanya untuk menikmati kesendirianku... Menikmati cerita perjalan hidupku yang sudah kulalui selama satu tahun terakhir. Menikmati segala kenangan indah yang selama ini aku lupakan. Menikmati rasa sakit yang telah lama aku abaikan. Dingin... Semakin dingin secangkir kopi yang kuminum. Kehangatannya perlahan pudar. Manis. Hambar. Dan semakin pahit. Hingga tersisa butiran ampas. ...